Pesantren Al Yasini, sebuah lembaga pendidikan Islam yang tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga peduli terhadap lingkungan. Dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, pesantren ini telah mengimplementasikan sistem biogas yang menggunakan kotoran santri sebagai bahan baku.
Bagaimana Biogas Bekerja?
Sistem biogas ini menggunakan proses anaerobik untuk menguraikan kotoran santri menjadi gas metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak. Proses ini tidak hanya mengurangi jumlah kotoran yang tidak terurus, tetapi juga menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Manfaat Biogas bagi Lingkungan
Penerapan biogas di Pesantren Al Yasini memiliki beberapa manfaat bagi lingkungan, antara lain:
1. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca: Dengan menggunakan biogas sebagai bahan bakar, pesantren dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca.
2. Mengurangi Polusi Air: Sistem biogas dapat mengurangi jumlah kotoran yang masuk ke dalam sistem air, sehingga mengurangi polusi air dan menjaga kualitas air yang lebih baik.
3. Meningkatkan Kesadaran Lingkungan: Penerapan biogas di pesantren dapat meningkatkan kesadaran lingkungan bagi santri dan masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga lingkungan dan menggunakan sumber daya alam yang lebih ramah lingkungan.
Pemanfaatan IPAL dari Biogas sebagai Pupuk Organik
Selain menghasilkan biogas, sistem ini juga dapat diintegrasikan dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dapat menghasilkan pupuk organik cair. Pupuk organik cair ini dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis.
Manfaat Pupuk Organik Cair:
1. Meningkatkan Kesuburan Tanah: Pupuk organik cair dapat meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah.
2. Mengurangi Ketergantungan pada Pupuk Kimia: Dengan menggunakan pupuk organik cair, pesantren dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis yang dapat berdampak negatif pada lingkungan.
3. Meningkatkan Hasil Panen: Pupuk organik cair dapat meningkatkan hasil panen dan kualitas tanaman.
Dampak bagi Santri dan Masyarakat
Penerapan biogas di Pesantren Al Yasini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada santri dan masyarakat sekitar. Beberapa dampak positifnya adalah:
1. Meningkatkan Keterampilan dan Pengetahuan: Santri dapat mempelajari tentang teknologi biogas dan cara menggunakannya, sehingga meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka tentang lingkungan.
2. Meningkatkan Kemandirian Energi: Dengan menggunakan biogas, pesantren dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar luar dan meningkatkan kemandirian energi.
3. Meningkatkan Kualitas Hidup: Penerapan biogas dapat meningkatkan kualitas hidup santri dan masyarakat sekitar dengan menyediakan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Dengan demikian, penerapan biogas di Pesantren Al Yasini dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lain untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Kontributor: Gus Tsabit Yasin