Pasuruan, 16 Mei 2025 – Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini kembali menggelar kegiatan istimewa bertajuk محاضرة عامة (Pengajian Umum) yang kali ini menghadirkan tamu kehormatan dari Maroko, yakni Prof. Dr. Mariam Ait Ahmed, Guru Besar dari Universitas Ibn Tofail Maroko dan Presiden Persaudaraan Maroko – Indonesia.
Acara ini berlangsung pada hari Jum’at, 16 Mei 2025 M atau bertepatan dengan 18 Dzulqaidah 1446 H, bertempat di Aula Utama Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini. Kegiatan ini diikuti oleh ribuan santri, dewan guru, pengurus pesantren, serta jajaran pengasuh.
Pra-acara diawali dengan pembacaan Maulid Diba’ oleh tim Al-Banjari Al-Yasini, yang menambah kekhidmatan suasana. Setelah itu, acara resmi dibuka oleh pembawa acara dengan pembacaan Surah Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara bersama-sama. Menjelang acara inti, Gus Mu’tamid Ihsanillah, Lc., M.A. membacakan profil narasumber utama, Prof. Dr. Mariam Ait Ahmed, sebagai pengantar menuju sesi utama pengajian umum.
Dalam pengajiannya, Prof. Dr. Mariam Ait Ahmed menyampaikan semangat dan harapan besar agar kelak ada santri Al-Yasini yang dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang internasional, khususnya di Maroko. Beliau juga menekankan pentingnya menjadi pribadi yang senantiasa menjaga, menghargai, dan mengamalkan ilmu. Sebab, ilmu bukan sekadar pengetahuan, tetapi amanah yang harus dijaga dengan adab, kesungguhan, dan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari.
“Orang yang berilmu dianugerahi mahkota kemuliaan. Jangan sampai mahkota itu terlepas dari diri seorang santri, sebab ilmu adalah cahaya yang menjadikan mereka mulia di hadapan manusia dan luhur di hadapan Allah.” ujar Prof. Dr. Mariam dalam ceramahnya.
Acara berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme. Terlihat dari banyaknya santri yang aktif bertanya dalam sesi diskusi dan dialog langsung bersama narasumber. Di akhir acara, pihak pondok memberikan cendera mata kepada Prof. Dr. Mariam sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan atas kehadiran dan ilmu yang beliau bagikan.
Salah satu santri, Moch. Akbar Al Farizi (kelas XI SMP Unggulan Al-Yasini) mengungkapkan kesan mendalamnya terhadap acara ini. “Saya merasa sangat terinspirasi. Baru pertama kali saya mengikuti pengajian dengan narasumber dari luar negeri, apalagi beliau seorang perempuan yang sangat cerdas dan rendah hati. Saya jadi lebih semangat untuk belajar dan bercita-cita melanjutkan pendidikan hingga ke luar negeri.”
Dengan demikian, kegiatan ini diharap tidak hanya memperkaya wawasan para santri, tetapi juga menjadi momentum penting dalam membangun jembatan hubungan antarbangsa, khususnya antara Indonesia dan Maroko dalam bidang pendidikan dan budaya Islam.
Kegiatan ini juga menjadi bukti komitmen Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini untuk mendampingi dan membimbing para siswa tingkat SLTA dalam meraih peluang pendidikan tinggi di luar negeri, termasuk Maroko. Sebagai bentuk nyata dari komitmen tersebut, Gus Mu’tamid Ihsanillah bersama Ning Elma Qotrunnada secara langsung membimbing kelas TOAFL (Test of Arabic as a Foreign Language) bagi para santri yang memiliki minat untuk melanjutkan studi ke Timur Tengah. Program pembinaan ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan Pusat Pengembangan Bahasa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dengan adanya program ini, diharapkan peluang santri Al-Yasini untuk meraih beasiswa dan melanjutkan studi S1 di berbagai perguruan tinggi Timur Tengah dapat semakin terbuka lebar.
Kontributor: Firman Gilang Kurniawan
Editor: Ning Salwa Maziyatun Najah
