Oleh : K.H. Abdul Mujib Imron S.H. M.H.
PASURUAN, 16 Maret 2025 –Hari kebangkitan adalah hari yang penuh misteri dan kebenaran, dimana seluruh umat manusia akan dibangkitkan dari alam kubur dan dihadapkan oleh keadilan Allah SWT. Pada hari ini semua umat manusia akan menerima balasan atas perbuatan yang dilakukan di dunia, kecuali bagi orang yang beriman dan beramal shaleh yang akan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT.
Dalam ajaran Islam hari kebangkitan merupakan hari yang pasti terjadinya dan merupakan bagian iman yang wajib diyakini oleh kita setiap umat muslim. Namun, banyak orang yang mengingkari kebenaran hari kebangkitan dan tidak percaya akan keadilan Allah SWT.
Dalam Al-Quran Allah SWT telah menjelaskan tentang orang yang mengingkari hari kebangkitan, mereka tidak mempercayai dan menganggap dongeng akan adanya hari itu. Seperti yang dijelaskan pada surah Ad-Dukhan ayat 35:
اِنْ هِيَ اِلَّا مَوْتَتُنَا الْاُوْلٰى وَمَا نَحْنُ بِمُنْشَرِيْنَ
“Tidak ada (kematian) selain kematian di dunia ini dan kami tidak akan dibangkitkan.”
Orang kafir mengingkari hari kebangkitan itu dengan menganggap tidak akan ada kehidupan setelah kematian itu terjadi, dan tidak akan ada yang dibangkitkan dari kematian yang pertama tadi. Dan mereka menganggap bahwa hari kebangkitan itu mustahil dan tidak akan terjadi.
Dalam konteks ini Kyai Mujib mempertegas penjelasannya bahwa orang kafir setelah kematian tidak ada kehidupan, kematian hanya sekali dan tidak ada kematian kedua. Dengan pernyataan ini berarti mereka mengingkari akan wahyu Allah SWT yang mengatakan bahwa mati itu dua kali. Allah berfirman:
كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
“Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (al-Baqarah ayat 28)
Ayat ini menerangkan bahwa manusia itu sebelum hidup di dunia adalah makhluk yang mati, lalu mereka dilahirkan sebagai makhluk hidup. Setelah itu, mereka menemui ajalnya dan mengalami kematian yang kedua. Kemudian pada hari Kiamat mereka akan dibangkitkan kembali dari kubur, dan hidup untuk kedua kalinya.
Begitu besar pengingkaran mereka terhadap hari kebangkitan, sehingga mereka menantang Rasulullah saw untuk menghidupkan kembali nenek moyang mereka (leluhur) jika memang adanya hari kebangkitan itu. Seperti yang dijelaskan dalam surat Ad Dukhan ayat 36:
فَأْتُوْا بِاٰبَاۤىِٕنَآ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْن
“Datangkanlah nenek moyang kami jika kamu orang-orang yang benar.”
Menurut mereka, seandainya Rasulullah saw dapat membangkitkan (dari kubur) menghidupkan kembali nenek moyang mereka tentu hal ini dapat menjadi bukti adanya hari kebangkitan itu. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, apalagi hanya melakukan hal demikian itu sangatlah mudah bagi Allah SWT.

Dari keterangan demikian, dapat disimpulkan bahwa hari kebangkitan itu benar terjadinya. Hanya saja belum ada yang mengetahui kapan hari itu terjadi, hanya Allah yang mengetahuinya. Itulah sebabnya Allah tidak melayani tantangan orang-orang kafir, karena mereka akan tetap saja akan ingkar walaupun telah datang kebenarannya.
Referensi:
Tafsir Jalalain Juz 2/168
Hasyiyah Showi Ala Tafsir Jalalain Juz 3/464
Penulis: Ida Hidayati
Editor: Mu’tamid Ihsanillah, Lc., M.A.