Pasuruan, 10 Mei 2025 – Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini kembali menggelar acara pelepasan Program Pengabdian Santri (P2S) yang ke sekian kalinya. Tahun ini, sebanyak ratusan santri dilepas untuk melaksanakan pengabdian di 66 lokasi yang tersebar di 7 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Acara pelepasan yang berlangsung di aula utama pesantren ini dihadiri oleh pimpinan pondok, para asatidz, wali pengabdian, serta tamu undangan dari berbagai instansi terkait. Rangkaian acara diawali dengan pembacaan Surah Al-Fatihah yang dipimpin oleh pembawa acara, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Yayasan Miftahul Ulum Al-Yasini.
Dalam sambutannya, Bapak H. Jainudin, M.Pd., menjelaskan bahwa program ini wajib diikuti oleh seluruh santri kelas akhir (12 SLTA) sebagai sarana pembelajaran sebelum mereka terjun langsung ke masyarakat. Beliau juga menyampaikan bahwa para santri telah mendapatkan pembekalan intensif sebelum diterjunkan ke lokasi yang telah ditentukan. “Mereka dibekali materi dakwah, manajemen kegiatan masyarakat, serta etika komunikasi lintas budaya agar siap menghadapi tantangan di lapangan,” jelasnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini, KH. A. Mujib Imron, S.H., M.H. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa program pengabdian ini merupakan bagian dari pembentukan karakter santri agar dapat langsung terjun dan memberi manfaat kepada masyarakat.
“Santri tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga harus mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Melalui P2S, kami ingin menanamkan semangat pengabdian, tanggung jawab, dan kepedulian sosial sejak dini,” ujar Kyai Mujib.

Setelah sambutan selesai, rangkaian acara dilanjutkan dengan prosesi penyematan simbolis kepada para peserta P2S. Penyematan ini dilakukan oleh KH. A. Mujib Imron, S.H., untuk peserta putra, dan oleh Ning Dr. Rizqon Nafi’ah untuk peserta putri, dengan didampingi oleh seluruh kepala lembaga tingkat SLTA di bawah naungan Yayasan Miftahul Ulum Al-Yasini. Acara diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Ibu Nyai Prof. Dr. Hj. Ilfi Nurdiana, M.Si., CAHRM, CRMP.
Salah satu santri peserta pengabdian, Aldy Nanda Ramadany, menyampaikan rasa syukur dan semangatnya untuk berkontribusi langsung di tengah masyarakat. “Ini kesempatan besar bagi kami untuk mengamalkan ilmu sekaligus belajar dari kehidupan nyata di masyarakat,” katanya.

Program Pengabdian Santri (P2S) ini dirancang sebagai wadah pengembangan karakter, kepemimpinan, serta keterampilan sosial santri. Selama masa pengabdian, para santri akan mengabdi di berbagai bidang, mulai dari pendidikan keagamaan, pemberdayaan masyarakat, hingga pendampingan kegiatan sosial dan keagamaan di masjid atau mushalla. Lokasi pengabdian meliputi wilayah Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Malang, Mojokerto, hingga Sidoarjo.
Program ini dijadwalkan berlangsung selama 35 hari (10 Mei – 14 Juni 2025), dan diharapkan mampu membangun jembatan antara pesantren dengan masyarakat luas, sekaligus menanamkan nilai-nilai kepemimpinan, keikhlasan, dan tanggung jawab dalam diri para santri.
Kontributor: Firman Gilang Kurniawan
Editor: Ning Salwa Maziyatun Najah