Nisyfu Sya’ban 1446 H
Malam Nishfu Syaban kembali tiba, menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Malam yang jatuh pada pertengahan bulan Syaban ini yaitu tanggal 15 Sya’ban dikenal sebagai malam seribu harapan bagi umat islam, karena malam ini adalah malam dimana doa tidak dapat tertolak. Seperti dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman (3/342) dan Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimashq.
خَمْسُ لَيَالٍ لَا تُرَدُّ فِيْهِنَّ الدَّعْوَةُ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبَ وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَلَيْلَةُ الجُمْعَةِ وَلَيْلَتَيِ العِيْدَيْن
“Ada lima malam di mana doa tidak tertolak: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Jumat, dan dua malam hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha).”
Hanya dengan sepenggal malam saja, umat islam dapat melakukan seribu harapan kepada Allah SWT. Banyak umat Islam yang memperbanyak ibadah pada malam ini sebagai bentuk persiapan menuju bulan suci Ramadhan.
Keutamaan Nisfu Sya’ban
Malam Nisfu Sya’ban memiliki beberapa keistimewaan berdasarkan beberapa hadis Rasulullah, di antaranya:
1. Malam Pengampunan Dosa
Rasulullah bersabda:
يَطَّلِعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ، إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
“Allah melihat makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu Dia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (dengan saudaranya).” (HR. Ibnu Majah No. 1390, Ahmad, dan Al-Baihaqi)
2. Catatan Amal Tahunan Diangkat
Beberapa ulama berpendapat bahwa pada malam Nisfu Sya’ban, catatan amal manusia selama setahun diangkat dan digantikan dengan yang baru. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh dan bertobat kepada Allah.
3. Turunnya Rahmat Allah
Dalam hadis lain, Rasulullah bersabda:
يَنْزِلُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا، فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ بَنِي كَلْبٍ
“Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam Nisfu Sya’ban dan mengampuni lebih banyak dosa daripada jumlah bulu domba Bani Kalb.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Amalan Sunnah di Malam Nisfu Sya’ban
Untuk mendapatkan keutamaan malam Nisfu Sya’ban, umat Islam dianjurkan untuk melakukan beberapa amalan berikut:
1. Memperbanyak Doa dan Istighfar
Malam Nisfu Sya’ban merupakan waktu yang baik untuk memohon ampunan dan berdoa kepada Allah. Salah satu doa yang sering dibaca adalah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, mencintai pemaafan, maka ampunilah aku.”
2. Melaksanakan Sholat Malam (Qiyamul Lail)
Sholat Tahajud sangat dianjurkan pada malam Nisfu Sya’ban. Rasulullah bersabda:
مَنْ أَحْيىَ لَيْلَةَ العِيْدَيْنِ وَلَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوْتُ القُلُوْبُ
“Barang siapa yang menghidupkan malam Nisfu Sya’ban dengan ibadah, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati manusia.” (HR. Ibn Hibban, At-Thabrani)
3. Membaca Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an adalah salah satu ibadah utama yang dianjurkan. Meskipun ada tradisi membaca Surah Yasin tiga kali dengan niat tertentu, tidak ada dalil shahih yang secara khusus menyebutkan hal tersebut. Namun, membaca Al-Qur’an tetap merupakan ibadah yang sangat dianjurkan.
4. Berpuasa di Siang Hari (15 Sya’ban)
Rasulullah sering berpuasa di bulan Sya’ban. Dalam hadis Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:
رَأَيْتُ النَّبِيَّ يَسْتَكْمِلُ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa lebih banyak dalam satu bulan selain Sya’ban.” (HR. Bukhari & Muslim)
Malam Nisfu Sya’ban adalah malam yang penuh berkah, di mana Allah memberikan ampunan dan rahmat kepada hamba-hamba-Nya. Meskipun ada beberapa amalan yang tidak memiliki dasar kuat dalam sunnah, kita tetap dianjurkan untuk mengisi malam ini dengan ibadah yang sesuai dengan ajaran Rasulullah. Semoga kita semua dapat memanfaatkan malam Nisfu Sya’ban dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan keberkahan serta ampunan dari Allah.
Penulis: Ida Hidayati