Pasuruan, 10 Februari 2025 – Pondok Pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kualitas bacaan Al-Qur’an para santri, tidak hanya Al-Qur’an saja tapi juga bacaan lainnya seperti Maulid Diba’, Simtutduror, Manaqib dan lainnya. Hal ini karena sangat penting bagi santri, terutama Ketika santri terjun ke Masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan kualitas bacaan, terutama dalam menyerasikan/tatacara baca, Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini Putri mengadakan Pembinaan Tartil dengan Metode Jibril yang diterapkan di Pesantren Ilmu Qur’an (PIQ). Pembinaan bacaan metode Jibril pada acara ini tidak hanya fokus pada bacaan qur’an, tapi juga pada bacaan yang lainnya.
Adapun sebelum mengadakan acara ini, pengurus Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini Putri mengirimkan 2 delegasi perwakilan santri putri yaitu Suaibatul Islamiah dan Zahrotul Warda untuk mengikuti pembinaan metode pembelajaran Al-Qur’an di Pesantren Ilmu Qur’an (PIQ) Singosari Malang. Pembinaan itu dilaksanakan pada Bulan Ramadhan 2024 selama satu bulan.
PIQ merupakan pesantren yang terkenal dengan metode bacaan al-qur’annya yang menggunakan Metode Jibril. Nama metode ini diberikan langsung oleh pendiri dan pengasuh pertama PIQ, Alm Syaikhona Abuya KHM Basori Alwi Mortadho. Beliau pemegang sanad Alquran ke 31 menurut riwayat Imam Hafsh dari Imam ‘Ashim. Metode Jibril merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan menirukan bacaan gurunya. inti dari pembelajaran ini yakni mengulang-ulang atau mentakrir bacaan Alquran yang diajarkan guru kepada murid, maksimal tiga kali pengulangan secara tartil.
Adapun acara Pembinaan Tartil dengan Metode Jibril yang dipimpin oleh Suaibatul dan Warda ini dihadiri oleh seluruh Murobbiyah, Pengurus Pondok, Pengurus Asrama, dan Ketua Kamar. Acara ini dimulai pada hari Senin, 10 Februari 2025. Yang dibuka dengan sambutan oleh ketua Pondok 1 Putri yaitu Ustadzah Auliya. Beliau mengatakan betapa pentingnya acara pembinaan ini diterapkan kepada santri. Hal ini dikarenakan, mengevalusi dari sebelumnya, bahwasannya selama ada kegiatan asrama seperti baca Maulid Diba’, Simtutduror, Manaqib dan lainnya, bacaan santri banyak yang salah dan tergesa-gesa, makhraj dan tajwid tidak ada yang tepat. Oleh karena itu metode ini penting diterapkan pada santri, tidak hanya pada bacaan Al-Qur’an tapi juga bacaan lainnya.
Acara ini kemudian dipimpin oleh Suaibatul yang melantunkan bacaan maulid diba’ dengan lagu bilqolam, dilanjut ditirukan oleh seluruh peserta hingga bacaan dan nada sama semua. Setelah itu dilanjut pembagian kelompok dan setiap kelompok dipimpin oleh satu murobbiyah. Hal ini lakukan untuk menyimak bacaan peserta setelah mendengarkan dan menirukan bacaan yang sebelumnya. Setelah itu, diharapkan para peserta dapat menerapkan ilmunya kepada anggota asrama dan kamarnya. Acara ini akan terus diagendakan setiap hari Senin, Kamis, dan Jum’at dengan peserta yang sama.
Dengan diselenggarakannya pembinaan tartil menggunakan Metode Jibril di Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini, diharapkan kualitas bacaan santri semakin meningkat, baik dalam hal makhraj, tajwid, maupun ketertiban dalam melantunkan ayat-ayat suci dan bacaan lainnya. Program ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga langkah nyata dalam melestarikan tradisi bacaan yang benar dan tartil. Dengan pembinaan yang berkelanjutan, santri diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari serta menularkannya kepada sesama, sehingga keindahan bacaan terus terjaga dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Penulis: Ida Hidayati
